Salah Memahami Tawakal

Salah memahami...!!
oleh : Abu Abdul Halim

Hakikat tawakal

"Ga usah takut dengan virus,itu lebay...kalo belum takdirnya mati tidak akan mati,Takdir Allah yang menentukan!! masa orang mau pengajian,sholat dan berdoa dimasjid dilarang..."

☝perkataan diatas hakikatnya hanya keluar dari orang-orang yang tidak faham hakikat tawakkal dan tidak mengerti mengenai pembagian rasa takut dalam syari'at,ketahuilah melakukan sebab merupakan hal yg penting dalam tawakkal..

👉🏼Sahabat Abu 'ubaidah ibnul jarraah,Mu'aadz Ibnu jabal dan banyak para sahabat dan Taabi'in yg wafat dalam wabah Tho'uun 'amwaas dizaman 'Umar ibnul Khoththob,jumlahnya sekitar 20 rb kaum muslimin saat itu,bahkan lebih...mereka adalah orang-orang yg mulia...jadi yang namanya wabah tidak hanya menimpa orang yang kufur atau bermaksiat terhadap Alloh saja...

Ketika 'Amr Ibnul 'aash mengambil alih kebijakan..beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berpencar kepegunungan untuk menghindari wabah tho'uun tsb...

Mereka tidak takut wabah..mereka hanya takut kepada Alloh.. *namun mereka faham hakikat tawakkal.. mereka mencari pahala dengan melakukan sebab terhindar dari wabah...

☝ jadi,melakukan sebab terhindah dari musibah bukan perkara yang lebay atau lari dari takdir..namun merupakan perkara yg diperintahkan dalam syari'at...Oleh sebab itu jika para ulama disuatu daerah memfatwakan untuk meniadakan sementara sholat jum'at dan sholat jama'ah,pada hakikatnya adalah untuk berikhtiyar mendapatkan mashlahat bagi ummat..karena dalam syaria't yang mulia ini seluruh ulama sepakat berdasarkan dalil didalam hadits Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wa sallam bahwa kaum muslimin diringankan untuk tidak sholat berjama'ah saat hujan deras,apalagi tentunya jika hal tsb berkaitan dengan kesehatan dan nyawa,pastinya lebih utama,ingat agama ini adalah agama rahmat.

☝ Perlu diingat,yang lebih faham mengenai perkara penyakit tersebut dan sebab terhindar nya adalah orang-orang yg berkecimpung dalam dunia medis...dan yg lebih faham dalam perkara tuntunan syari'at adalah para ulama...

jadi cukup dalam hal seperti sekarang...kita mematuhi anjuran mereka dalam menghadapi ujian Alloh berupa wabah ini..dan jika ingin berbicara,cukup dengan menukil perkataan mereka..

Sadarlah...kita bukan orang yg ahli dalam bidang kesehatan dan "pervirusan" ..dan juga kita bukan lah ulama yg bisa memberikan fatwa...

☝ jadi hindarkan segala ucapan "menurut saya",
"menurut pendapat saya"... karena hal tsb hanya akan menggambarkan rendahnya tingkat kecerdasan kita...

baarokallohu fiikum