Pembuatan RPP
Pembuatan RPP

Hadits Palsu “saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya"

waspada hadits palsu

Pernahkah anda mendengar hadits : "saya (Rasulullah) adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya"?
Telah mahsyur dikalangan masyarakat kita tentang hadits ini. Bahkan dijadikan lagu oleh musisi ""religi" menambah kepopuleran hadits ini. Namun ada baiknya kita kaji lagi tentang hadits ini merujuk kitab beberapa ulama. Benarkah hadits ini datang dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Silakan simak pembahasan berikut.

Diriwayatkan dari jalan Abu Shalt Abdussalam bin Shalih Al Harawi, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari A’masy dari Mujahdi dari Ibnu ‘Abbas secara marfu’ dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,

ِبابلا ِلَبِق نم اهِتْأَيْلَف َةنيدملا َدارأ ْنَمف اهُباب ٌّيلعو ِملعلا ُةَنيِدَم انأ

“saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya, maka barangsiapa yang menginginkan ilmu hendaklah mendatanginya dari arah pintunya”

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam Tahdzibul Atsar, Ath Thabrani dalam Al Kabir 1/108, Al Hakim 3/126, Al Khothib dalam Tarikh Baghdad 11/48, Ibnu Asakir 2/159.

Derajat Hadits

Hadits ini palsu.

Berkata Al Hakim: “sanadnya shahih”, namun pernyataan Al Hakim ini dibantah oleh Adz Dzahabi, beliau menyatakan: “bahkan yang benar ini adalah hadits palsu”. Dalam tempat lain bahkan Adz Dzahabi sampai berkata kasar kepada Al Hakim karena beliau menshahihkan hadits palsu ini, “demi Allah hadits ini palsu, Ahmad (salah seorang perawi dalam sanad hadits ini) adalah pendusta, alangkah bodohnya engkau padahal ilmumu luas”.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: “hadits ‘saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya‘ lebih parah kelemahannya. Oleh karena itu ia termasuk jajaran hadits palsu meskipun diriwayatkan oleh At Trimidzi dan disebutkan oleh Ibnul Jauzi, namun beliau menjelaskan bahwa semua sanadnya palsu. Kedustaan ini juga bisa dilihat dari matannya sendiri, karena seandainya Rasulullah adalah kota ilmu lalu pintunya hanya satu dan tidak bisa mengambil ilmu dari beliau kecuali dari satu pintu ini, niscaya Islam akan tertutup. Padahal diketahui bahwa ilmu Rasulullah baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah sudah merambah ke seluruh dunia. Sedangkan yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib sangat sedikit sekali. Kebanyakan tabi’in mempelajari Islam pada zaman Umar dan Utsman, juga yang diajarkan Mu’adz pada penduduk Yaman lebih banyak dari apa yang diajarkan Ali. Sedangkan Ali tatkala datang ke kota Kufah saat itu sudah ada para imam tabi’in semacam Syuraih, Ubaidah, Alqamah, Masruq, dan lainnya” (Minhajus Sunnah 4/138 dengan sedikit peringkasan).

[disalin dari buku "Hadits Lemah dan Palsu yang Populer Di Indonesia" karya Ust. Ahmad Sabiq hal 71-72]

Demikian penjelasan kami, hendaknya kita senantiasa berhati-hati menyampaikan sesuatu apalagi yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Sungguh beliau Shallallahu’alaihi Wasallam telah memeringatkan kita agar syariat Islam ini tidak dijadikan gurauan, tidak dijadikan bahan perkataan sepele yang bisa dikarang-karang sesuka kita. Dan perhatikan juga bahwa orang yang menyebarkan hadits palsu setelah dia ketahui kepalsuannya, maka termasuk kedalam berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.

Perhatikan peringatan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berikut agar kita senantiasa berhati-hati.

Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah SAW ”Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka”.
Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/36) dan Muslim (1/8)
- See more at: http://jilbab.or.id/archives/34-ancaman-berdusta-atas-nama-rasulullah-shallallaahu-alayhi-wa-sallam/#sthash.GyJO2hzs.dpuf
 Dari Abi Hurairah radhiaallahu'anhu, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam"… Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka".
(Hadits ini shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam shahih bukhari jilid-1 no:36.
dan Imam Muslim dalam shahih muslim jilid-1 no:8
).

Dari Salamah bin Akwa radhiaallahu'anha, ia berkata. Aku telah mendengar Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa yang mengatakan atas (nama)-ku apa-apa (perkataan) yang tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka" .
(Hadits ini shahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam shahih bukhari jilid-1 no:35, dan juga oleh Imam Ahmad dalam kitab musnadnya jilid-4 no:47).

Semoga Bermanfaat.
Baca juga Hadits lemah dan Palsu mengenai Bulan Ramadhan
Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah SAW ”Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka”. - See more at: http://jilbab.or.id/archives/34-ancaman-berdusta-atas-nama-rasulullah-shallallaahu-alayhi-wa-sallam/#sthash.GyJO2hzs.dpuf
Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah SAW ”Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka”.
Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/36) dan Muslim (1/8)
- See more at: http://jilbab.or.id/archives/34-ancaman-berdusta-atas-nama-rasulullah-shallallaahu-alayhi-wa-sallam/#sthash.GyJO2hzs.dpuf

Hadits Palsu “saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya" Hadits Palsu “saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya" Reviewed by IP Admin on 8:33:00 AM Rating: 5

No comments:

Anda dapat berkomentar menggunakan identitas apa saja. Silakan berkomentar dengan baik dan sopan. Sepatah kata Anda bisa jadi sangat berarti bagi Blog ini, in syaa Allah.

iklan murah