IslamyPersona.blogspot.com. Assalamualaikum. Saat ini bertepatan dengan hari Ahad 9 Muharram 1436 H atau 2 Nopember 2014 pada kalender Masehi. Dan Pada hari ini merupakan hari yang disunnahkan untuk berpuasa sebelum berpuasa Asyuro' pada 10 Muharram. Tahukah mengapa disunnahkan berpuasa 2 hari, yaitu 9 dan 10 Muharram? Silakan simak artikel berikut mengenai, Dalil Berpuasa Pada 9 dan 10 Muharram.
Berpuasa 9 & 10 Muharram Menyelisi Kaum Yahudi, Nashrani Dan Tradisi Jahiliyah.
Pada masa Jahiliyah hari Asyuro' (10 Muharram) merupakan hari istimewa bagi Kaum Jahiliyah (Yahudi, Nashrani dan lainnya) sehingga diantara mereka ada yang merayakannya dengan cara berpuasa, ada yang bergembira, berdandan, berhias pada hari itu. Dari Abu Musa Radhiyallahu Anhu berkata :
Puasa Asyuro |
Berpuasa 9 & 10 Muharram Menyelisi Kaum Yahudi, Nashrani Dan Tradisi Jahiliyah.
Pada masa Jahiliyah hari Asyuro' (10 Muharram) merupakan hari istimewa bagi Kaum Jahiliyah (Yahudi, Nashrani dan lainnya) sehingga diantara mereka ada yang merayakannya dengan cara berpuasa, ada yang bergembira, berdandan, berhias pada hari itu. Dari Abu Musa Radhiyallahu Anhu berkata :
ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﻳﻮﻣﺎ ﺗﻌﻈﻤﻪ اﻟﻴﻬﻮﺩ، ﻭﺗﺘﺨﺬﻩ ﻋﻴﺪا، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: "ﺻﻮﻣﻮﻩ ﺃﻧﺘﻢ".
"Hari Asyuro merupakan hari yang diagungkan kaum Yahudi dan mereka menjadikannya Hari Raya", Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Berpuasalah kalian pada hari itu". (HR.Bukhari dan Muslim)
"Hari Asyuro merupakan hari yang diagungkan kaum Yahudi dan mereka menjadikannya Hari Raya", Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Berpuasalah kalian pada hari itu". (HR.Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan :
"ﻛﺎﻥ ﺃﻫﻞ ﺧﻴﺒﺮ ﻳﺼﻮﻣﻮﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء، ﻳﺘﺨﺬﻭﻧﻪ ﻋﻴﺪا ﻭﻳﻠﺒﺴﻮﻥ ﻧﺴﺎءﻫﻢ ﻓﻴﻪ ﺣﻠﻴﻬﻢ ﻭﺷﺎﺭﺗﻬﻢ".
"Dahulu penduduk Khaibar berpuasa pada hari Asyuro dan menjadikannya sebagai Hari Raya, pada hari itu juga mereka memakaikan istri-istri mereka gaun-gaun dengan perhiasan mereka dan pernak-pernik mereka".
"ﻛﺎﻥ ﺃﻫﻞ ﺧﻴﺒﺮ ﻳﺼﻮﻣﻮﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء، ﻳﺘﺨﺬﻭﻧﻪ ﻋﻴﺪا ﻭﻳﻠﺒﺴﻮﻥ ﻧﺴﺎءﻫﻢ ﻓﻴﻪ ﺣﻠﻴﻬﻢ ﻭﺷﺎﺭﺗﻬﻢ".
"Dahulu penduduk Khaibar berpuasa pada hari Asyuro dan menjadikannya sebagai Hari Raya, pada hari itu juga mereka memakaikan istri-istri mereka gaun-gaun dengan perhiasan mereka dan pernak-pernik mereka".
ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: "ﻓﺼﻮﻣﻮﻩ ﺃﻧﺘﻢ".
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Berpuasalah kalian pada hari itu". (HR.Bukhari dan Muslim).
Inilah bentuk kesesatan mereka menjadikan hari Asyuro sebagai Hari Raya dengan cara berpuasa, bergembira, berdandan dan berhias, sehingga Nabi menyelisihinya karena tidak akan bertemu dalam satu hari didalam Islam pada hari itu berpuasa dan hari raya, dan hakikatnya hari Asyuro' bukan hari raya sehingga Nabi dan Kaum Muslimin berpuasa pada hari itu (10 Muharram/Asyuro) untuk menyelisihi orang kafir dan Tradisi Jahiliyah pada hari itu.
Bahkan Beliau memerintahkan berpuasa sehari sebelumnya (9 Muharram/Tasu'aa) untuk menyelisihi mereka.
Dari Ibnu Abbas berkata : "Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpuasa Asyuro' dan memerintahkan untuk berpuasa, Mereka (Para Sahabat) berkata : "Wahai Rasulullah !, Sesungguhnya itu adalah hari yang diagunggkan Yahudi dan Nashrani", Maka Beliau bersabda : "Tahun depan In Syaa Allah kita berpuasa hari ke sembilan/Tasu'aa (9 Muharram)".
Ibnu Abbas berkata : "Tidaklah Beliau sampai pada tahun berikutnya melainkan Beliau telah wafat".(HR.Muslim)
Demikian saat ini, Sekte SYI'AH (yang mengaku Islam) telah menjadikan Hari Asyuro' sebagai Hari Raya mereka, dalam rangka merayakan kematian Husain (Hari Kesedihan/ Berkabung). Ini tidak ada bedanya dengan kaum Nashrani yang merayakan Kematian YESUS KRISTUS.
Karena memperingati HARI KEGEMBIRAAN atau HARI KESEDIHAN hukumnya sama saja ini termasuk merayakan. Dan menentukan hari untuk dirayakan merupakan Hak Allah Ta'ala Pencipta manusia dan seluruh Alam semesta.
Terlebih lagi bahwa yang dikenal dalam Agama Islam hari yang dirayakan adalah untuk bergembira bukan bersedih.
Allah Ta'ala berfirman:
(قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ)
"Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka BERGEMBIRA. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS.Yunus 58)
Adapun kesedihan, justru kita diperintahkan agar berlindung dari kesedihan dan segera meninggalkannya. Terbukti Nabi kita Shallallahu Alaihi Wasallam sangat sering mengucapkan do'a ini:
اﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ اﻟﻬَﻢِّ ﻭاﻟﺤَﺰَﻥِ.
"Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari KEGUNDAHAN & KESEDIHAN." (HR.Bukhari)
Maka jelaslah kebodohan & kesesatan kaum yang memperingati kematian seseorang dan mengkhususkan bersedih pada hari tersebut, dan ini merupakan kebiasaan orang kafir jahiliyah yang wajib dijauhi.
Maka berpuasalah 9 &10 Muharram selain mendapat keutamaan digugurkan dosa setahun yang lalu, dan keutamaan meneladani Nabi dalam menyelisihi orang-orang kafir yang merayakan tradisi Jahiliyah pada hari Asyuro, ataupun untuk menyelisihi kebiasaan buruk kaum Syi'ah Rafidhoh pada hari Asyuro'.
Kepada Allah kita mohon perlindungan, Wallahu A'lam
Akhukum Fillah
Abu Ahmad Rofi'i Albataky
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Berpuasalah kalian pada hari itu". (HR.Bukhari dan Muslim).
Inilah bentuk kesesatan mereka menjadikan hari Asyuro sebagai Hari Raya dengan cara berpuasa, bergembira, berdandan dan berhias, sehingga Nabi menyelisihinya karena tidak akan bertemu dalam satu hari didalam Islam pada hari itu berpuasa dan hari raya, dan hakikatnya hari Asyuro' bukan hari raya sehingga Nabi dan Kaum Muslimin berpuasa pada hari itu (10 Muharram/Asyuro) untuk menyelisihi orang kafir dan Tradisi Jahiliyah pada hari itu.
Bahkan Beliau memerintahkan berpuasa sehari sebelumnya (9 Muharram/Tasu'aa) untuk menyelisihi mereka.
Dari Ibnu Abbas berkata : "Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpuasa Asyuro' dan memerintahkan untuk berpuasa, Mereka (Para Sahabat) berkata : "Wahai Rasulullah !, Sesungguhnya itu adalah hari yang diagunggkan Yahudi dan Nashrani", Maka Beliau bersabda : "Tahun depan In Syaa Allah kita berpuasa hari ke sembilan/Tasu'aa (9 Muharram)".
Ibnu Abbas berkata : "Tidaklah Beliau sampai pada tahun berikutnya melainkan Beliau telah wafat".(HR.Muslim)
Demikian saat ini, Sekte SYI'AH (yang mengaku Islam) telah menjadikan Hari Asyuro' sebagai Hari Raya mereka, dalam rangka merayakan kematian Husain (Hari Kesedihan/ Berkabung). Ini tidak ada bedanya dengan kaum Nashrani yang merayakan Kematian YESUS KRISTUS.
Karena memperingati HARI KEGEMBIRAAN atau HARI KESEDIHAN hukumnya sama saja ini termasuk merayakan. Dan menentukan hari untuk dirayakan merupakan Hak Allah Ta'ala Pencipta manusia dan seluruh Alam semesta.
Terlebih lagi bahwa yang dikenal dalam Agama Islam hari yang dirayakan adalah untuk bergembira bukan bersedih.
Allah Ta'ala berfirman:
(قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ)
"Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka BERGEMBIRA. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS.Yunus 58)
Adapun kesedihan, justru kita diperintahkan agar berlindung dari kesedihan dan segera meninggalkannya. Terbukti Nabi kita Shallallahu Alaihi Wasallam sangat sering mengucapkan do'a ini:
اﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ اﻟﻬَﻢِّ ﻭاﻟﺤَﺰَﻥِ.
"Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari KEGUNDAHAN & KESEDIHAN." (HR.Bukhari)
Maka jelaslah kebodohan & kesesatan kaum yang memperingati kematian seseorang dan mengkhususkan bersedih pada hari tersebut, dan ini merupakan kebiasaan orang kafir jahiliyah yang wajib dijauhi.
Maka berpuasalah 9 &10 Muharram selain mendapat keutamaan digugurkan dosa setahun yang lalu, dan keutamaan meneladani Nabi dalam menyelisihi orang-orang kafir yang merayakan tradisi Jahiliyah pada hari Asyuro, ataupun untuk menyelisihi kebiasaan buruk kaum Syi'ah Rafidhoh pada hari Asyuro'.
Kepada Allah kita mohon perlindungan, Wallahu A'lam
Akhukum Fillah
Abu Ahmad Rofi'i Albataky
Demikian Artikel kali ini mengenai dalil-dalil untuk berpuasa pada 9 dan 10 Muharram. Semoga beermanfaat.
Dalil Berpuasa Pada 9 dan 10 Muharram
Reviewed by IP Admin
on
3:43:00 AM
Rating:
No comments:
Anda dapat berkomentar menggunakan identitas apa saja. Silakan berkomentar dengan baik dan sopan. Sepatah kata Anda bisa jadi sangat berarti bagi Blog ini, in syaa Allah.