Pembuatan RPP
Pembuatan RPP

Ta'aruf Yang Benar Bag.1

IslamyPersona.blogspot.com. Assalamualaikum. Sering kita mendengar istilah ta'aruf. Terutama dari kalangan pemuda/pemudi yang ingin menyudahi masa kesendiriannya. Islam tidak mengenal istilah "pacaran". Lantas bagaimana solusi dalam Islam bagi orang yang ingin mengenal dalam rangka menuju pernikahan? Islam mempunyai solusi yaitu ta'aruf. Namun banyak pihak yang menyelewengkan hakikat dari ta'aruf ini. Sehingga mereka terjebak dalam permainan syaitan yang menghembuskan bahwa "pacaran" yang mereka lakukan sebagai ta'aruf. Bagaiman cara membedakan pacaran dengan ta'aruf? Simak ulasannya berikut.

Tak Kenal maka ta'aruf


Pacaran Berkedok Ta’aruf

Oleh: Abu Dzarr Al-Bulaqie

Ukhti Ana ingin sekali memiliki Istri yang cerdas, yang baik ahklak dan agamanya seperti Anti, maukah Ukhti berta`aruf dengan Ana?”
Dag dig dug hati seorang wanita bahkan meronta-ronta gembira saat membuka inboks atau dinding di akun facebook, ia menemukan kata-kata di atas atau semisalnya. Akhirnya, gayung pun bersambut. Sang akhwat pun mulai kirim pesan atau sekadar bertanya: Sudah makan wahai Akhi? Sudahkah Antum tidur Akhi? Atau ucapan: mimpi indah ya?! Dan seterusnya. Jika ditanya, mereka akan menjawab, “Kami sedang ta’aruf, kami ingin saling mengenal, dan kami masih menjaga batas-batas syariat, karena kami tidak ber-kholwat dan belum sampai bertemu, hanya sekadar kirim pesan lewat akun facebook aja!.
Inilah fenomena yang banyak terjadi akhir-akhir ini, bahkan banyak para jilbaber atau alumni pondok pesantren yang juga ikut-ikutan.
Yang menyisakan pertanyaan adalah, apakah hal seperti ini itu boleh?! Apakah termasuk cara ta’aruf syar’i ataukah justru termasuk pacaran yang berkedok ta’aruf?!
Untuk mengulas beberapa permasalahan ini, maka kita harus mengetahui beberapa poin berikut ini.

Hakikat ta’aruf

Ta’aruf yang dimaksud di sini adalah proses saling mengenal antara dua orang lawan jenis yang ingin menikah. Jika di antara mereka berdua ada kecocokan maka bisa berlanjut ke jenjang pernikahan namun jika tidak maka proses pun berhenti dan tidak berlanjut.
Islam tidak melarang ta’aruf, dalam sebuah hadits disebutkan, “Dari Anas bin Malik bahwa Al-Mughirah bin Syu’bah ingin menikah seorang wanita,maka Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – berkata kepadanya, “Pergi lalu lihatlah dia, sesungguhnya hal itu menimbulkan kasih sayang dan kedekatan antara kalian berdua.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no 1938 dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani – rahimahullah – dalam Shahih Ibnu Majah)

Rambu-rambu ta’aruf

Ta’aruf bukanlah pernikahan yang menghalalkan apa yang dihalalkan bagi pasangan suami istri. Ta’aruf hanyalah proses pra pernikahan, maka selama akad nikah belum diikrarkan, maka mereka berdua adalah dua orang yang bukan mahram harus menjaga ada-adab islam.
Namun, belakangan ini, ta’aruf mengalami penyempitan makna, karena telah diselewengkan kepada makna pacaran yang jelas-jelas diingkari oleh islam. Islam tidak mensyariatkan pacaran untuk menempuh ke jenjang pernikahan. Namun islam mensyariatkan ta’aruf sesuai batasan-batasan syariat. Ta’aruf yang benar adalah dengan langkah sebagai berikut:

1. Pihak lelaki mencari keterangan tentang biografi, karakter, sifat, atau hal lain pada wanita yang ingin ia pinang melalui seseorang yang mengenal baik tentangnya demi maslahat pernikahan. Bisa dengan cara meminta keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang, seperti istri teman atau yang lainnya. Demikian pula dengan pihak wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berkeinginan meminang dapat menempuh cara yang sama.
Dalam menempuh langkah pertama ini,perlu memerhatikan beberapa perkara antara lain:
- Tidak berkholwat (berdua-duaan) dalam mencari informasi secara langsung dari wanita terkait dan sebaliknya. Nabi – shallallahu ‘alaihi wa sallam – menegaskan, “Dan janganlah seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali jika sang wanita bersama mahramnya (Riwayat al-Bukhari no. 3006 dan Muslim 1341)
Kemudian Nabi – shallallahu ‘alaihi wa sallam – kembali menjelaskan hikmah dari larangan ini dalam sabdanya, “Tidaklah seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali setan adalah orang ketiga di antara mereka berdua.” (Riwayat Ahmad 1/18, Ibnu Hibban (ihat Shahih Ibnu Hibban 1/436)
Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan seseorang ke kubangan perzinaan apalagi perbuatan zina itu sendiri dengan berbagai macam bentuknya.
“Telah ditulis bagi tiap anak Adam bagiannya dari zina, dia pasti akan melakukan, yaitu kedua mata berzina dengan memandang, kedua telinga berzina dengan mendengar, lisan berzina dengan berbicara, tangan berzina dengan memegang, kaki berzina dengan melangkah, sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkannya atau mendustakannya.” (Riwayat al-Bukhari, lihat Shahih Targhib wa Tarhib II/398)
- Tidak ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita bukan mahram)
2. Setelah menemukan kecocokan dan sebelum khitbah, bagi lelaki disunahkan melihat wanita yang ingin ia nikahi. Hal ini karena bermodalkan informasi saja terkadang tidak cukup, karena kondisi seseorang atau kecantikan seseorang itu relatif. Bisa saja cantik menurut kacamata seseorang, namun tidak cantik menurutnya. Sehingga Syekh Utsaimin – rahimahullah – menegaskan, “Sesungguhnya penglihatan orang lain tidak mewakili penglihatan sendiri secara langsung. Bisa jadi seorang wanita cantik menurut seseorang namun tidak cantik menurut orang yang lain”. (Syarhul Mumti’ XII/20)

Taaruf VS Pacaran


Demikian artikel kali ini mengenai tata cara ta'aruf yang benar sesuai syariat Islam. Tulisan ini masih bersambung ke  Ta'aruf Yang Benar Bag.2. Dan pada bagian kedua dari tersebut akan saya lengkapi dengan video kajian tentang ta'aruf. Oleh karena itu terus pantau blog ini, atau follow, atau Like, atau masukkan email anda pada form yang telah kami sediakan untuk mendapatkan artikel terbaru dari blog ini, Sehingga menjadi semakin jelas dan berkesan. In syaa Allah. Semoga bermanfaat.
Ta'aruf Yang Benar Bag.1 Ta'aruf Yang Benar Bag.1 Reviewed by IP Admin on 5:26:00 AM Rating: 5

No comments:

Anda dapat berkomentar menggunakan identitas apa saja. Silakan berkomentar dengan baik dan sopan. Sepatah kata Anda bisa jadi sangat berarti bagi Blog ini, in syaa Allah.

iklan murah