IslamyPersona.blogspot.com. Dalam Sebuah hadits, diriwayatkan bahwa (yang artinya) : Dari Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiallohu ta’ala ‘anhu berkata:
Manusia bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang
kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena
khawatir jangan-jangan menimpaku..."(Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam
Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud
no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan
hal. 391-399)
Mengetahui keburukan untuk bisa menghindarinya, itulah yang dilakukan sahabat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa salam. Sebenarnya agak kaget saya membaca berita di bawah ini. Ketika kaum murtadin bersatu dan mulai berani menunjukkan eksistensi mereka di khalayak umum (dunia maya). ini menjadi peringatan bagi kita kaum muslim agar lebih merapatkan barisan dan membekali diri dengan ilmu agar bisa terhindar dari fitnahnya. Berikut beritanya:
Merdeka.com - Tak mudah mencari tahu soal komunitas murtad atau orang-orang telah berganti agama atau keyakinan. Tapi Anda bisa menemui sebagian di antara mereka lewat akun Twitter @positve_oposite.
Mereka menyebut diri mereka sebagai komunitas murtadin cerdas. Dibentuk pada 1999 oleh delapan orang, aktivitasnya selalu mempertanyakan keberadaan Tuhan. Mereka baru berani muncul ke publik dua tahun lalu, itu pun cuma di dunia maya.
Maklum saja, isu ini sangat sensitif. Nyawa orang-orang berganti Tuhan ini bisa terancam kalau terang-terangan nongol di dunia nyata. Di Twitter lah mereka aktif berdiskusi seputar agama lama dan keyakinan baru mereka peluk.
PO, nama samaran, merupakan salah satu pendiri sekaligus penggerak komunitas murtadin cerdas. Namun sulit mengorek keterangan lebih rinci soal perkumpulan kontroversial ini.
Dia bilang kelompok ini lahir saat usianya 21 tahun. "Komunitas ini berdiri sejak 1999 dan awalnya terbentuk oleh delapan orang," kata PO kepada merdeka.com melalui pesan singkat.
Komunitas orang-orang murtad ini dibikin menjelang salat Jumat. Delapan murtadin ini rapat di lantai dua rumah PO di Jakarta. "Jumat jam sebelas di rumah saya kumpul, berbagi sudut pandang tentang agama," ujar dia.
Merasa sangat penting untuk dikaji, Jumat menjadi rapat rutin komunitas murtadin cerdas. Dimulai sebelum hingga bubaran salat Jumat. "Saat itu kami bertukar pikiran soal eksistensi Tuhan dari berbagai perspektif. Karena itu, komunitas murtadin terlahir," tuturnya.
PO mengklaim komunitasnya dihuni orang-orang cerdas dengan pelbagai latar pendidikan, seperti filsafat, hukum, dan politik. Meski sudah jarang bertatap muka antar anggota, komunikasi terus berjalan. Sampai saat ini komunitas murtadin cerdas sudah beranggotakan 18 orang.
-Selesai beritanya-
Demikian luar biasa syubhat yang mereka lemparkan di tengah masyarakat kaum muslimin.Kebanyakan dari kaum muslim yang mengganti agamanya tidak lepas dari perkara duniawi seperti harta, tahta dan pasangan. Dengan berbagai macam dalih mereka memoles alasannya seolah terlihat logis, terlihat bijaksana. Mereka bahkan menggunakan nama "murtadin cerdas" untuk menggambarkan seolah-olah bahwa mereka membuat keputusan mereka (murtad) adalah sebagai pilihan cerdas. Sungguh besar syubhat mereka.
Sungguh hidayah hanyalah dari Allah azza wa jalla, dan Dia memberikan dan mencabut hidayah dari orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Sungguh terkadang manusia lebih memilih untuk tersesat padahal telah datang petunjuk kepadanya.
firman Allah ta'ala:
Mengetahui keburukan untuk bisa menghindarinya, itulah yang dilakukan sahabat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa salam. Sebenarnya agak kaget saya membaca berita di bawah ini. Ketika kaum murtadin bersatu dan mulai berani menunjukkan eksistensi mereka di khalayak umum (dunia maya). ini menjadi peringatan bagi kita kaum muslim agar lebih merapatkan barisan dan membekali diri dengan ilmu agar bisa terhindar dari fitnahnya. Berikut beritanya:
Bahaya Murtad |
Merdeka.com - Tak mudah mencari tahu soal komunitas murtad atau orang-orang telah berganti agama atau keyakinan. Tapi Anda bisa menemui sebagian di antara mereka lewat akun Twitter @positve_oposite.
Mereka menyebut diri mereka sebagai komunitas murtadin cerdas. Dibentuk pada 1999 oleh delapan orang, aktivitasnya selalu mempertanyakan keberadaan Tuhan. Mereka baru berani muncul ke publik dua tahun lalu, itu pun cuma di dunia maya.
Maklum saja, isu ini sangat sensitif. Nyawa orang-orang berganti Tuhan ini bisa terancam kalau terang-terangan nongol di dunia nyata. Di Twitter lah mereka aktif berdiskusi seputar agama lama dan keyakinan baru mereka peluk.
PO, nama samaran, merupakan salah satu pendiri sekaligus penggerak komunitas murtadin cerdas. Namun sulit mengorek keterangan lebih rinci soal perkumpulan kontroversial ini.
kaum murtadin |
Dia bilang kelompok ini lahir saat usianya 21 tahun. "Komunitas ini berdiri sejak 1999 dan awalnya terbentuk oleh delapan orang," kata PO kepada merdeka.com melalui pesan singkat.
Komunitas orang-orang murtad ini dibikin menjelang salat Jumat. Delapan murtadin ini rapat di lantai dua rumah PO di Jakarta. "Jumat jam sebelas di rumah saya kumpul, berbagi sudut pandang tentang agama," ujar dia.
Merasa sangat penting untuk dikaji, Jumat menjadi rapat rutin komunitas murtadin cerdas. Dimulai sebelum hingga bubaran salat Jumat. "Saat itu kami bertukar pikiran soal eksistensi Tuhan dari berbagai perspektif. Karena itu, komunitas murtadin terlahir," tuturnya.
PO mengklaim komunitasnya dihuni orang-orang cerdas dengan pelbagai latar pendidikan, seperti filsafat, hukum, dan politik. Meski sudah jarang bertatap muka antar anggota, komunikasi terus berjalan. Sampai saat ini komunitas murtadin cerdas sudah beranggotakan 18 orang.
-Selesai beritanya-
Demikian luar biasa syubhat yang mereka lemparkan di tengah masyarakat kaum muslimin.Kebanyakan dari kaum muslim yang mengganti agamanya tidak lepas dari perkara duniawi seperti harta, tahta dan pasangan. Dengan berbagai macam dalih mereka memoles alasannya seolah terlihat logis, terlihat bijaksana. Mereka bahkan menggunakan nama "murtadin cerdas" untuk menggambarkan seolah-olah bahwa mereka membuat keputusan mereka (murtad) adalah sebagai pilihan cerdas. Sungguh besar syubhat mereka.
Sungguh hidayah hanyalah dari Allah azza wa jalla, dan Dia memberikan dan mencabut hidayah dari orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
“Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan
dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka
merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).
Dalam ayat lain, Dia Ta’ala juga berfirman:
{مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا}
“Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan
dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak
akan mendapat seorang penolongpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya” (QS al-Kahf:17)Sungguh terkadang manusia lebih memilih untuk tersesat padahal telah datang petunjuk kepadanya.
firman Allah ta'ala:
{وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى}
“Adapun kaum Tsamud, mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk” (QS Fushshilat: 17).
Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila kita senantiasa bersyukur atas nikmat paling besar, yaitu nikmat Islam dan Iman yang berada di atas petunjuk Allah ta'ala.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat. Untuk menjaga diri kita dan keluarga kita, saudara-saudara kita serta orang-orang yang kita cintai. Sehingga kita bisa terhindar dari fitnah syubhat yang telah kita saksikan diatas telah"menelan" korban (akidah umat).
Senantiasa kita berdoa memohon kepada Allah ta'ala
{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ}
“Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.
Wallahu'alam.
Komunitas Murtadin "Cerdas"
Reviewed by IP Admin
on
5:29:00 AM
Rating:
thanks informasinya
ReplyDeletedi tunggu up date selanjutnya
terima kasih kunjungannya :)
Delete"PO mengklaim komunitasnya dihuni orang-orang cerdas dengan pelbagai latar pendidikan, seperti filsafat, hukum, dan politik."
ReplyDeleteMemang benar ya, ana baca dari buku Ust. Yazid, orang-orang filsafat inilah yang paling sering mengikuti akal, lalu tersesat.
Padahal mereka lupa, akal manusia itu tidak mampu memahami akidah. Hanya dengan iman, manusia bisa menerima kebenaran.
Semoga Allah Ta'ala membukakan pintu hati mereka, dan semoga Allah selalu meluruskan jalan orang-orang Mukmin, dan mewafatkan kita dalam keadaan Islam, amin.
benar sekali. Aamiin
Delete