IslamyPersona.blogspot.com. Assalamualaikum... Sering kali kita begitu mudah menyatakan bahwa si A sesat, si B sesat, atau kelompok itu sesat dan semacamnya. Seolah kelompok atau seseorang itu layak dikatakan sesat hanya karena tidak sepemahaman dengan kita. Sehingga kita terjebak pada sifat suka menuduh seenaknya tanpa ilmu.Kita berlindung kepada Allah Ta'ala dari sifat buruk ini.
Tidak dibenarkan kita mengatakan bahwa si fulan sesat atau kelompok fulan sesat tanpa ilmu dan tanpa dalil yang benar. Setiap pernyataan membutuhkan pertanggungjawaban. Sehingga hendaknya kita mengambil pendapat bukan dari "dengar-dengar" tapi berdasarkan ilmu. Alhamdulillah. Majelis Ulama Indonesia, yang merupakan lembaga yang mengayomi masyarakat Muslim di Indonesia cukup perhatian dengan hal ini. Sehingga MUI mengeluarkan Fatwa tentang kriteria aliran "sesat". Hal ini sangat berguna bagi para penuntut ilmu maupun orang awam agr tidak terjerumus pada sikap mudah mengatakan seseorang/sekelompok orang sesat.
10 Ciri aliran sesat oleh Majelis Ulama Indonesia(MUI):
1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar`i
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur'an
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Qur'an
5. Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
6. Mengingkari kedudukan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul
8. Mengingkari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir
9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengkafirkan seorang muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Jika kita perluas dari kriteria di atas, maka secara umum kita juga akan mendapatkan bahwa ada ciri-ciri dari aliran sesat. Ciri-ciri lain dari aliran-aliran sesat yang berkembang khususnya di Indonesia, di antaranya yaitu:
1. Memiliki amalan-amalan khusus yang tidak berdasar
Sebagian aliran sesat memiliki amalan-amalan tertentu yang nyeleneh. Misalnya, ada aliran sesat yang memerintahkan pengikutnya bersetubuh di depan pemimpinnya, atau aliran yang membolehkan shalat tanpa berwudhu, atau aliran yang mengharuskan pengikutnya pergi mengembara/keluar (khuruj) dalam jangka waktu tertentu. Dikatakan nyeleneh karena tidak ada dasarnya dari Al Qur'an, hadits atau contoh dari para sahabat.
2. Menjanjikan penebusan dosa dengan amalan tertentu tanpa dalil
Semua dosa terhapus dengan berinfaq sebesar sekian juta kepada imam, atau semua dosa hangus jika ikut hijrah, atau semua dosa sirna jika berhasil mengajak sekian orang menjadi pengikut. Itulah yang dijanjikan sebagian aliran sesat.
3. Mengajak kepada semangat kekelompokkan (hizbiyyah)
Sungguh sayang sebagian ummat Islam di masa ini gemar mengajak orang untuk berkelompok-kelompok dalam agama. Kelompok-kelompok tersebut pun dijadikan tolak ukur loyal dan benci (wala wal baro). Lebih parah lagi jika ditambahi dengan taqlid buta dengan kelompoknya. Sehingga ia mati-matian berpegang teguh pada aturan-aturan kelompok, serta membela tokoh-tokoh kelompok meskipun bertentangan dengan
Al Qur'an dan As Sunnah. Jika demikian, mereka telah menyimpang dari jalan yang benar. Karena Allah Ta'ala memerintahkan ummat Islam untuk bersatu di atas kebenaran. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), Berpegang teguhlah kalian pada tali Allah, dan janganlah kalian berpecah-belah (QS. Ali Imran: 103)
4. Mengajak untuk memberontak kepada penguasa muslim
Imam Ahmad bin Hambal atau dikenal dengan Imam Hambali berkata, (Pokok keyakinan Ahlus
Sunnah menurut kami, salah satunya adalah) tidak halalnya memerangi penguasa muslim yang sah. Dan tidak halal bagi seorang pun untuk memberontak kepadanya. Orang yang memberontak dan memeranginya maka ia adalah ahli bid'ah yang telah keluar dari jalan kebenaran (Lihat Ushul As Sunnah).
Islam mengajarkan ummatnya agar patuh kepada penguasa, presiden, raja, perdana menteri atau sejenisnya dan tidak memberontak, meskipun ia adalah penguasa yang zhalim. Selama ia seorang muslim yang mengerjakan shalat. Jika ia seorang yang zhalim, maka kewajiban rakyat adalah memberi nasehat dengan cara yang baik, bukan memberontak. Tetap taat kepadanya pada hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat.
Suatu ketika seorang sahabat, yaitu Salamah bin Yazid bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Bagaimana pendapat engkau jika penguasa yang memerintah kami menuntut haknya namun tidak menunaikan hak kami, apa yang engkau perintahkan kepada kami? Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpaling darinya, kemudian Salamah bertanya lagi kedua kali atau ketiga kalinya...Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: Patuhi dan taatilah ia, karena mereka akan menanggung tanggung
jawabnya dan kalian menanggung tanggung jawab kalian. (HR. Muslim)
Dalam hadits lainnya, dari Hudzaifah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, Dengarlah dan ta'at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta'at kepada mereka. (HR. Muslim)
Maka aliran-aliran yang memberontak pada pemerintah yang sah dengan mengadakan demo, gerakan bawah tanah, menyusun pemberontakan, mencaci-maki pemerintah, ini semua telah melanggar wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Demikian Artikel kali ini mengenai Mengenal Aliran Sesat. Perlu di catat bahwa aliran sesat tidak lantas menjadikan pelakunya jatuh dalam kekafiran. Tingkat kesesatan berbeda-beda namun puncaknya adalah kekufuran atau kekafiran. Wallahualam.. Semoga Allah ta'ala melindungi kita dari itu semua.
Semoga artikel ini bermanfaat.
ciri aliran sesat |
Tidak dibenarkan kita mengatakan bahwa si fulan sesat atau kelompok fulan sesat tanpa ilmu dan tanpa dalil yang benar. Setiap pernyataan membutuhkan pertanggungjawaban. Sehingga hendaknya kita mengambil pendapat bukan dari "dengar-dengar" tapi berdasarkan ilmu. Alhamdulillah. Majelis Ulama Indonesia, yang merupakan lembaga yang mengayomi masyarakat Muslim di Indonesia cukup perhatian dengan hal ini. Sehingga MUI mengeluarkan Fatwa tentang kriteria aliran "sesat". Hal ini sangat berguna bagi para penuntut ilmu maupun orang awam agr tidak terjerumus pada sikap mudah mengatakan seseorang/sekelompok orang sesat.
10 Ciri aliran sesat oleh Majelis Ulama Indonesia(MUI):
1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar`i
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur'an
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Qur'an
5. Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
6. Mengingkari kedudukan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul
8. Mengingkari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir
9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengkafirkan seorang muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Jika kita perluas dari kriteria di atas, maka secara umum kita juga akan mendapatkan bahwa ada ciri-ciri dari aliran sesat. Ciri-ciri lain dari aliran-aliran sesat yang berkembang khususnya di Indonesia, di antaranya yaitu:
1. Memiliki amalan-amalan khusus yang tidak berdasar
Sebagian aliran sesat memiliki amalan-amalan tertentu yang nyeleneh. Misalnya, ada aliran sesat yang memerintahkan pengikutnya bersetubuh di depan pemimpinnya, atau aliran yang membolehkan shalat tanpa berwudhu, atau aliran yang mengharuskan pengikutnya pergi mengembara/keluar (khuruj) dalam jangka waktu tertentu. Dikatakan nyeleneh karena tidak ada dasarnya dari Al Qur'an, hadits atau contoh dari para sahabat.
2. Menjanjikan penebusan dosa dengan amalan tertentu tanpa dalil
Semua dosa terhapus dengan berinfaq sebesar sekian juta kepada imam, atau semua dosa hangus jika ikut hijrah, atau semua dosa sirna jika berhasil mengajak sekian orang menjadi pengikut. Itulah yang dijanjikan sebagian aliran sesat.
3. Mengajak kepada semangat kekelompokkan (hizbiyyah)
Sungguh sayang sebagian ummat Islam di masa ini gemar mengajak orang untuk berkelompok-kelompok dalam agama. Kelompok-kelompok tersebut pun dijadikan tolak ukur loyal dan benci (wala wal baro). Lebih parah lagi jika ditambahi dengan taqlid buta dengan kelompoknya. Sehingga ia mati-matian berpegang teguh pada aturan-aturan kelompok, serta membela tokoh-tokoh kelompok meskipun bertentangan dengan
Al Qur'an dan As Sunnah. Jika demikian, mereka telah menyimpang dari jalan yang benar. Karena Allah Ta'ala memerintahkan ummat Islam untuk bersatu di atas kebenaran. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), Berpegang teguhlah kalian pada tali Allah, dan janganlah kalian berpecah-belah (QS. Ali Imran: 103)
4. Mengajak untuk memberontak kepada penguasa muslim
Imam Ahmad bin Hambal atau dikenal dengan Imam Hambali berkata, (Pokok keyakinan Ahlus
Sunnah menurut kami, salah satunya adalah) tidak halalnya memerangi penguasa muslim yang sah. Dan tidak halal bagi seorang pun untuk memberontak kepadanya. Orang yang memberontak dan memeranginya maka ia adalah ahli bid'ah yang telah keluar dari jalan kebenaran (Lihat Ushul As Sunnah).
Islam mengajarkan ummatnya agar patuh kepada penguasa, presiden, raja, perdana menteri atau sejenisnya dan tidak memberontak, meskipun ia adalah penguasa yang zhalim. Selama ia seorang muslim yang mengerjakan shalat. Jika ia seorang yang zhalim, maka kewajiban rakyat adalah memberi nasehat dengan cara yang baik, bukan memberontak. Tetap taat kepadanya pada hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat.
Suatu ketika seorang sahabat, yaitu Salamah bin Yazid bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Bagaimana pendapat engkau jika penguasa yang memerintah kami menuntut haknya namun tidak menunaikan hak kami, apa yang engkau perintahkan kepada kami? Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpaling darinya, kemudian Salamah bertanya lagi kedua kali atau ketiga kalinya...Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: Patuhi dan taatilah ia, karena mereka akan menanggung tanggung
jawabnya dan kalian menanggung tanggung jawab kalian. (HR. Muslim)
Dalam hadits lainnya, dari Hudzaifah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, Dengarlah dan ta'at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta'at kepada mereka. (HR. Muslim)
Maka aliran-aliran yang memberontak pada pemerintah yang sah dengan mengadakan demo, gerakan bawah tanah, menyusun pemberontakan, mencaci-maki pemerintah, ini semua telah melanggar wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Demikian Artikel kali ini mengenai Mengenal Aliran Sesat. Perlu di catat bahwa aliran sesat tidak lantas menjadikan pelakunya jatuh dalam kekafiran. Tingkat kesesatan berbeda-beda namun puncaknya adalah kekufuran atau kekafiran. Wallahualam.. Semoga Allah ta'ala melindungi kita dari itu semua.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Mengenal Aliran Sesat
Reviewed by IP Admin
on
3:05:00 PM
Rating:
silakan di follback, sudah saya follow :)
ReplyDeletesudah saya follow, silakan folback ya
ReplyDeleteterimakasih atas kunjungan dan komentarnya mas bro :)
ReplyDelete"quu anfusakum wa ahliikum naaroo". terusterang, cuman itu yg bisa ane lakuin saat sekarang ini, dimana banyak ane jumpain di masyarakat ane sendiri praktek ubudiyah yg ditambah2in atw dikurang2in yg notabene tidak ada dalam sunnah rosul termasuk "white magic" (ane menyebutnya "dukun bersorban") yang berlabel "ilmu hikmah". diantara amalannya adalah "manaqib syekh abdul qadir jailany". walloohu a'lam..
ReplyDeleteyang namanya magic selain dari para nabi dan rasul tidak mesti benar sob. Imam syafi'i berkata (yg terjemahannya) : kalau engkau melihat seseorang berjalan di atas air sekalipun, jangan percaya kata-katanya sampai ditimbang dengan AL Quran dan sunnah.
DeleteBenar sekali sob, banyak praktik ubudiyah yang diada-adakan, padahal ubudiyah adalah hak Allah ta'ala dan Allah berhak menentukan seperti apa DIa ingin di sembah, bukan seenak kita bikin ritual penyembahan sendiri. Tetap bentengi diri dengan ilmu sob. Wallahu'alam