Ziarah Kubur Dalam Islam

IslamyPersona.blogspot.com. Download Video Kajian Islam : Ziarah Kubur dalam Islam.

kuburan

Kebanyakan dari kita mungkin sudah terbiasa menyaksikan fenomena maraknya manusia pergi ke kuburan dengan niat-niat tertentu. Sejatinya berziarah ke kuburan/makam adalah sunnah yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Berdasarkan hadits :

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ

Dulu aku melarang kalian ziarah kubur. Sekarang, kunjungilah karena mengingatkan kalian kepada akhirat [HR. Muslim, an-Nasâi, dan Ahmad]

Dari hadits di atas sebenarnya telah jelas perintah untuk berziarah dan tujuannya pun sudah dijelaskan pula, yaitu untuk mengingatkan kita akan akhirat, atau mengingat kematian yang senantiasa bisa datang pada kita kapan saja.
Namun disebagian masyarakat, ziarah kubur sudah bergeser makna dan tujuannya. Sehingga mereka berziarah dengan niat mendapatkan harta, kedudukan, kewibawaan, jodoh, dan lain-lain yang dikemas dalam bahasa yang indah sebenarnya namun jauh dari hakikatnya, yaitu "berkah". Padahal, keberkahan tidaklah disamakan dengan harta, jabatan dan semacamnya.
Hal ini mendorong sebagian masyarakat tersebut mulai mengadakan ritual-ritual mulai dari peribadatan secara umum seperti membaca Al Quran, bahkan ada yang sholat dan berdzikir disamping kuburan.
Benarkah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan itu semua?
Ketahuilah bahwa justru sebaliknya, kita akan dapati banyak dalil yang melarang beribadah di kuburan.
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dari’ Aisyah Radhiyallahu 'anha, bahwa Ummu Salamah Radhiyallahu 'anha (salah seorang istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang gereja dengan rupaka-rupaka di dalamnya yang dilihatnya di Negeri Habasyah (Ethiopia). Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

أُولَئِكَ إِذَا مَاتَ فِيهِمُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ أَوِ الْعَبْدُ الصَّالِحُ؛ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِداً وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ، أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ

"Mereka itu, apabila ada orang yang shalih -atau hamba yang shalih- meninggal di antara mereka- mereka bangun di atas kuburnya sebuah tempat ibadah, dan mereka buat di dalam tempat itu gambar-gambar mereka; mereka itulah makhluk yang paling buruk di hadapan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalam Shahih al Bukhari, terdapat hadits bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jadikanlah di antara shalat kalian itu dilakukan di rumah-rumah kalian, dan jangan di kuburan.” Juga disebutkan di dalam Shahih al Bukhari perkataan beliau kepada Umar Radhiyallahu 'anhu ketika melihat sekelompok orang shalat di dekat sebuah kubur ‘kuburan, kuburan’, maksud beliau, jauhilah kuburan, jauhilah kuburan. Ini menunjukkan, shalat di kuburan tidak diperbolehkan, karena merupakan pengantar kepada kesyirikan. Lebih parah lagi jika di kuburan tersebut dibangun bangunan, lalu menjadikan bangunan-bangunan sekitar kuburan itu sebagai masjid untuk shalat, berdoa, membaca al Qur`an, dan semisalnya.

Untuk lebih jelas, maka silakan saksikan video berikut :